Sudah beberapa bulan ini kondisi pasar property di Bali lesu. Walaupun pembangunan hotel baru masih berkelanjutan, tapi hampir tidak ada pembelian baru dalam 3 bulan terakhir. Dan bukan hanya Bali, pasar property di Jakarta juga sedang vakum.

Memang, harga pasar property (terutama) di Bali tahun 2014-2015 sedang tinggi-tingginya. Sepetak tanah 10×10 m di Canggu kemarin terjual 500 juta, dua minggu kemudian harganya bisa mencapai 800juta untuk luas yang sama. Di daerah Sunset Road ada sepetak tanah yang sudah lama diiklankan, meminta harga sampai 3M untuk per 1 Are. Sementara pantai-pantai rahasia yang mulai terbuka ternyata juga membuka mata penduduk sekitar untuk menjual tanah yang mereka punya dengan harga mengacu pada harga tanah di daerah wisata yang lebih dulu maju. Bahkan, satu isu kecil kalau daerah itu akan dibuka mall/bandara/jalan tol, sanggup mengkatrol harga tanahnya tinggi sekali.

Kesimpulannya, harga tanah di Bali mahalnya merata.

Di masa seperti ini para penjual akan berkata, “inilah kesempatan Anda untuk memiliki tanah di pulau impian, Bali!” Tentu saja, hal ini bukan omong kosong. Ada beberapa pemilik tanah/property yang akhirnya banting harga…karena butuh. Sisanya yang belum perlu-perlu sekali akan tetap mempertahankan tanah mereka di harga pasaran yang berlaku dengan asumsi bahwa pasar property Bali kan kembali stabil di masa depan.

Untuk Anda yang punya impian untuk memiliki sekeping kecil surga di Indonesia ini, ada satu jurus yang bisa Anda lakukan: tawar, tawar, dan tawar!

Happy hunting!